Selasa, 24 Juli 2012

Jasa Taman | 5 RAHASIA MEMBUAT TAMAN SEDERHANA **

Adanya taman di rumah bisa menciptakan suasana nyaman dan segar. Aneka tanaman yang tertata dengan rapi juga bisa menghasilkan gradasi yang atraktif sehingga mencapai keindahan. Ini tentu saja akan berdampak positif bagi penikmatnya, terumata pemilik.

Taman adalah (seharusnya) menjadi pelengkap rumah. Taman yang cantik dan unik akan makin membuat betah para penghuninya. Namun ingat, taman yang nyaman tidak harus melalui proses rancangan rumit. Ada kalanya kita mendapati taman dengan rancangan yang sederhana saja. Mendesain dan membangun taman sederhana di rumah sebenarnya tidak terlalu sulit. Tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi dan luas rumah yang ada. Selain memanfaatkan kelebihan lahan, taman juga bisa dibuat dengan cara memanfaatkan salah satu ruangan dalam rumah. Ini jika tidak ada lahan yang tersisa sama sekali untuk membuatnya karena keterbatasan lahan. Jika Anda ingin membangun taman di rumah perhatikan hal-hal berikut ini :
  1. Sesuaikan jumlah vegetasi (tanaman) dengan luas lahan yang ada. Untuk mengetahui berapa jumlah tanaman yang dibutuhkan untuk mengisi satu lahan taman, rumus yang digunakan adalah luas lahan dibagi diameter bibit. Misalnya, jika luas lahan yang tersedia 1.000 sentimeter persegi, sedangkan diamater bibit tanaman 25 sentimeter, maka jumlah bibit yang dibutuhkan adalah 40 buah.
  2. Jika tidak memiliki sisa lahan yang bisa dibangun menjadi taman, maka pilihlah salah satu sudut ruangan untuk membuat taman. Tapi, ini sifatnya taman sementara dan bukan permanen. Anda bisa memilih sudut ruang tamu, ruang keluarga, atau ruangan yang lain.
  3. Pilihlah tanaman yang sesuai dengan situasi dan kondisi lahan yang ada. Jika taman berada di luar ruangan, di mana cahaya matahari bisa bebas, pilihlah tanaman yang sesuai, yang tahan dengan cahaya matahari dengan intensitas tinggi. Beberapa jenis bunga bisa dijadikan pilihan untuk jenis taman ini.Tapi jika taman berada di dalam ruangan, pilih jenis tanaman yang cocok di dalam ruangan (tanaman indoor), atau yang menyukai keteduhan. Pilihlah tanaman yang bervariasi ukurannya. Susunlah tanaman itu menurut ukurannya sehingga menciptakan tata urutan yang indah dan menarik.
  4. Untuk taman yang berada di luar ruangan maka sebelum ditanami, tanah diaduk atau dibalikkan terlebih dahulu. Ini agar rumput liar dan gulma bisa mati hingga ke akarnya.
  5. Untuk menciptakan nilai keindahan yang lebih, Anda bisa melengkapinya dengan aksesori taman. Misalnya, memasang lampu taman dengan berbagai desain yang cantik dan menarik.
Editor | Jasa Taman | Agro Gemilang |
Posted by: Agro Gemilang Jasa Taman Updated at: 02.25

Selasa, 10 Juli 2012

Jasa Taman | MENANAM POHON MANGGA DI TAMAN

Ada kalanya pemilik taman lebih suka bila tamannya di tanamani dengan tanaman buah. Secara konsep dan fungsi sama sekali tidak ada masalah. Semua sah-sah saja sepanjang pemiliknya menginginkan, walau secara estetika hal tersebut perlu didiskusikan dan diatur penempatannya yang paling pas.

Bila Anda adalah salah satu yang ingin menanam tanaman buah di area taman Anda, pada ulasan kali ini kami ingin mengedepankan tentang Pohon Buah Mangga. Sebelum menanam pohon mangga di taman, tidak ada salahnya kalau kita mengetahui dan mengenal lebih dekat dengan tanaman mangga ini.

Tanaman mangga tumbuh baik pada ketinggian 50-300 m dpl pada lapisan tanah tebal dan struktur tanah remah dan berbutir-butir. Ada banyak varietas mangga yang sudah dikenal sekarang ini; Golek, Arumanis, Chokanan, Irwin, Manalagi, dan banyak lagi.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui mengenai pohon Mangga (sumber: http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-mangga.html)

Persiapan Lahan
Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6 m x 8 m. Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal siram SUPERNASA (0,5 sdm / + 5 lt air/pohon).

Penanaman
Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.

Pemupukan
 Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan ~ ~ SUPERNASA atau jika pupuk kandang sulit dapat digunakan SUPERNASA dengan dosis :
- Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
- Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk menyiram per pohon.
~ Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.
~ Penyemprotan POC NASA (4-5 ttp/tangki) atau lebih optimal POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp ) per tangki setiap 1 - 3 bulan sekali.
~ Pupuk NPK 2 kali setahun di awal (Nopember - Desember), akhir musim hujan (April - Mei) dosis sbb:
Umur (th) PK
(kg)
Dosis Pupuk Makro (KG/Pohon)
ZA TSP KCl
1 – 3 20 – 30 0.5 – 1 0.25-0.5 0.25-0.5
4 - 6 30 – 40 1 – 2 0.5 – 1 0.5 – 1
7 – 10 50 – 60 2 – 3 1 – 1.5 1 – 1.5
> 10 50 – 60 3 – 4 1.5 – 2 1.5 – 2

Pemangkasan
Pangkas Bentuk (3 tahap) :
Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9.
Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.

Pangkas Produksi
Pemangkasan ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati / kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.

Pendangiran

Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada dalam tanah mati.
 
Mulching (Mulsa)
Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami / sisa-sisa bekas pangkasan / tanaman sela.

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun.
 
Induksi Bunga
Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPER NASA dengan dosis 1-2 sendok/pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara merata di bawah kanopi pohon setelah pupus kedua ( Februari-Maret) dan disemprot POC NASA (3-4 ttp/tangki) + HORMONIK (1 ttp) per tangki.

Pengelolaan Bunga dan Buah

Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung). Pupuk yang digunakan :
1. Monokalsium Phospat ( MKP ) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gr/liter).
2. POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation, (dosis 4-5 tutup/tangki).
3. POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp) per tangki diberikan pada saat mango size dan marble size.
 
Hama dan Penyakit
 
a. Tip Borer, Clumetia transversa
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan PESTONA.
 
b. Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA
 
c. Ulat Phylotroctis sp.
Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari. Pengendalian dengan PESTONA.
 
d. Seed Borer, Noorda albizonalis
Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dengan PESTONA.
 
e. Wereng mangga ( Idiocerus sp.)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan, penyemprotan BVR/PESTONA sebelum bunga mekar/pada sore hari.
 
f. Lalat Buah ( Bractocera dorsalis )
Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah , pemasangan perangkap lalat buah.

g. Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.

h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.)

Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (0,5 tutup)per tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki

Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan pada umur + 97 hari setelah bunga mekar, buah berbedak, dan pada jam 09.00 - 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm. 


Editor | Jasa Taman | Agro Gemilang |
Posted by: Agro Gemilang Jasa Taman Updated at: 23.08