Senin, 11 Juni 2012

Pekerjaan Sipil | MEMBUAT KESAN BANGUNAN MENJADI LEBIH SOFT DENGAN TAMAN



Kalau kita sedang memburu tempat tinggal di kawasan strategis, biasanya kesan bangunan yang muncul adalah kesan keras, kaku, materialistik. Mengapa? Mungkin karena pengembang lebih mengedepankan fungsi strategis dari bangunan itu sendiri. Namun kalau kita tanya kepada calon konsumen pencari rumah, tetap saja, perumahan yang tampilannya asri akan menjadi pilihan utama. Kalau seandainya tidak ada masalah dengan anggaran, tentulah kita akan memilih rumah tinggal yang memiliki taman yang bagus dan nyaman namun strategis.

Artinya, nuansa yang ditimbulkan oleh sebuah taman akan menjadi nilai lebih bagi rumah itu sendiri. Bahkan penulis punya pengalaman, sewaktu mencoba memasarkan salah satu rumah dari agen property MM Joy, dua rumah dengan tipe yang sama memiliki harga yang berbeda hanya karena salah satu rumah memiliki taman yang asri, sedangkan rumah yang lain tidak.

Keberadaan taman menjadi sangat penting bagi sebuah dirumah, tidak hanya dari segi ekonomi, namun juga dari segi-segi yang lain. Penerapan estetika taman di Indonesia belum sepopuler di Cina dan negara-negara barat. Di Indonesia, filosofi taman dan tanaman cenderung terbatas pada etnis dan kepercayaan tertentu. Di Jawa dikenal berbagai tanaman yang dijadikan simbol karena makna budaya. Sementara di Bali ada prinsip nawa-sange (sembilan penjuru mata angin). Prinsip di-realisasikan dengan menempatkan tanaman berwarna pada arah mata angin tertentu yang bermakna religius.

Estetika  taman sebetulnya sejalan dengan estetika bangunan (rumah). Estetika taman menuntun kita pada keselarasan fungsi, pandangan, kenyamanan, keindahan terhadap desain dan peletakan berbagai elemen taman. Hal ini dianjurkan agar tercapai keselarasan antara pemilik rumah/ taman dengan lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pengaruh taman dan interaksinya dengan rumah Anda. Siapa tahu tidak hanya memperindah, tapi juga berpengaruh positif terhadap hidup Anda.
Pada dasarnya, tanaman berbunga dan berbuah (yang dapat dimakan) banyak memiliki manfaat. Secara estetika taman, jenis tanaman yang demikian merupakan simbol keselarasan fungsi dan manfaat. Oleh karena itu, tanaman jenis ini sangat dianjurkan ditanam pada taman. 

Agar selalu menjaga estetika taman, tanaman harus terpelihara dengan baik. Tanaman yang layu atau mati sebaiknya tidak dibiarkan. Selain membuat pemandangan menjadi kurang 'sedap', tanaman tersebut dapat menjadi inang serangga yang membawa penyakit, baik kepada manusia maupun tanaman di sekitarnya.

Dalam estetika taman, penempatan tanaman dan pilihan jenisnya berpengaruh terhadap kesan yang akan dibangun untuk rumah. Untuk itu, sangat dianjurkan menanam pohon sisi bangunan yang terlihat sangat kaku dan keras. Begitu juga dengan tanaman semak hias yang indah dan berbunga, sangat dianjurkan ditanam pada lahan luas diantara bangunan satu dengan bangunan lainnya.

Di sisi lain, hindari menanam pohon yang dapat menghalangi pandangan dan udara segar masuk ke dalam rumah. Hindari juga menanam pohon terlalu dekat, bahkan sampai menyentuh bangunan rumah. Inidapat menjadi masalah jika jenis pohonnya memiliki akar keras dan kuat.

Coba perhatikan disetiap perumahan yang kita temui, apa yang menyebabkan bangunan dan lokasi perumahan dapat kita sebut lokasi yang nyaman dan lembut? Biasaya adalah karena di setiap rumah ada sepetak taman yang membuat bangunan nampak lebih lembut dan ramah. Apalagi bila di lokasi lainnya, taman juga dibangun, misalnya di bagian fasilitas sosial dan taman median jalan.

Apakah sudah cukup menjelaskan pentingnya keberadaan taman bagi bangunan tinggal kita?


Editor | Jasa Taman | Tribute to | Pekerjaan Sipil | Agro Gemilang |
Posted by: Agro Gemilang Jasa Taman Updated at: 20.23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar